INTELIJEN.co.id - Electronic Privacy Information Center (EPIC) AS
terlibat konflik dengan National Security Agency (NSA) terkait
perjanjian rahasia antara NSA dengan Google. Hal ini terjadi setelah
adanya serangan terhadap Gmail oleh hacker China pada 2010.
Institusi
EPIC meminta keterbukaan informasi seperti yang diatur dalam Undang
Undang Kebebasan Informasi AS (Freedom of Information Act : FOIA) kepada
NSA guna memperoleh informasi tentang kesepakatan itu. Tapi permintaan
itu ditolak NSA dan dikuatkan pengadilan federal. EPIC kemudian
melakukan banding atas keputusan tersebut pada akhir Maret 2012.
Dalam
menolak UU Kebebasan Informasi, NSA tidak bersedia mengkonfirmasi atau
menampik adanya kesepakatan dengan Google. Padahal EPIC ingin
mengetahui, apakah NSA telah mengantisipasi kerentanan atau masalah yang
berkaitan dengan cybersecurity Google. Termasuk pula, keberadaan
teknologi tertentu yang secara komersial bisa membuat sistem informasi
pemerintah AS rentan terhadap eksploitasi atau serangan.
Selain
itu ditegaskan bahwa perjanjian rahasia dengan Google diakui telah
membuat musuh lebih waspada terhadap NSA. EPIC menyatakan pula bahwa
alasan NSA untuk menolak FOIA adalah kabur dan dan tidak memenuhi
standar hukum untuk menolak permintaan seperti itu.
Sebelumnya,
Hakim Pengadilan Federal Richard J Leon berpihak pada NSA dengan
keputusan yang dikeluarkan pada Juli 2011. Hakim menyatakan bahwa badan
tersebut telah benar menjelaskan relevansi dari informasi yang sangat
dijaga kerahasiaannya untuk misi NSA demi keamanan nasional dan bahaya
yang dapat disebabkan dengan adanya pengakuan terkait informasi itu.
Leon
juga menyebutkan bahwa respon NSA terkait FOIA sudah logis dan masuk
akal serta sudah memenuhi persyaratan hukum. Tapi dalam sidang banding
terhadap keputusan Leon, pusat informasi justru berpendapat bahwa
kesepakatan NSA dengan Google sesungguhnya tidak membahayakan keamanan
nasional.
Perlu diketahui, serangan pada Gmail pada 2010
merupakan sesuatu yang kontroversia karen menargetkan pejabat pemerintah
AS. Google kemudian mengklaim bahwa hacker berada di belakang peristiwa
ini dan disponsori pemerintah China. Tapi kemudian, tuduhan itu
dibantah Beijing. INTELIJEN
Sumber : http://www.intelijen.co.id/warta/1907-as-kalap-akibat-ulah-hacker-china

No comments:
Post a Comment