Curhat Jero Wacik Soal Minyak dan Gas

Menteri ESDM Jero Wacik. (Foto: Okezone)
Menteri ESDM Jero Wacik. (Foto: Okezone)
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan, kita harus mengubah paradigma soal minyak selama ini. Paradigma minyak yang selama ini menjadi tren, harus diubah menjadi paradigma gas.

Jero mengatakan, dulu Indonesia kaya minyak. Negara ini menghasilkan minyak 1,6 juta barel oil per day (bpod). Namun, yang dibutuhkan hanya sebesar 700 ribu bpod. Sisanya diekspor. Makanya, dulu negara kita menjadi anggota OPEC, negara pengekspor minyak di dunia.

"Makin lama sumur minyak itu dibor semakin dibor makin turun produksinya 13 persen per tahun. Kita heboh mencari teknologi, dan muncul teknologi. Namun tetap turun 3 persen," kata Jero saat menghadiri diskusi panel bertajuk “Jurus Alternatif Penghematan Konsumsi BBM”, di Hotel Mulia, Jakarta, Minggu (17/2/2013).

Jero menjelaskan, sekarang negara kita butuh minyak sekitar 1,5 juta bopd. Namun produksi itu sekarang hanya 800-900 bpod. Sebab itu sekarang Indonesia menjadi pengimpor minyak dan keluar dari OPEC. Menurutnya, Indonesia kebanyakan konsumsi minyak daripada produksi minyak.

Dia menegaskan, bahkan dulu gas ini dibuang. "Karena kita mengebor minyak di Indonesia, dapat minyak, malah mengelih 'ish sialan ada gasnya'. Ini karena mengganggu, minyaknya diambil dan gasnya dibuang. Karena gasnya tidak dibutuhkan (flare gas)," jelas Jero.

Namun dengan perkembangan teknologi sekarang, sekarang energi gas itu mahal.

"Kita sangat serius menangani gas. Kita beruntung karena negara kita banyak sekali gas, dan gas banyak sumbernya yang belum ditemukan. Saya selalu koordinasi dengan menkeu agar dipermudahkan eksplorasi gas, makanya kita harus mengubah paradigma minyak menjadi paradigma gas," tegas Jero. (wdi
 

No comments:

Post a Comment