3.16.1 Deskripsi Ikan Diskus
Ikan diskus berasal dari Rio Negro dan
perairan tenang Sungai Amazon. Sifatnya omnivora dan gerakannya sangat
halus. Ikan inipun terkenal sebagai ’King of Aquarium’. Ikan diskus
memiliki fekunditas antara 100-300 butir telur. Ikan ini banyak diminati
oleh konsumen ikan hias karena warna serta bentuk tubuh yang indah.
Karena itu pula permintaan akan ikan diskus terus berjalan baik untuk
pasar lokal maupun ekspor.
Ciri-ciri ikan diskus secara umum antara lain sebagai berikut :
- Bentuk badan pipih dan seperti lingkaran jika dilihat dari samping.
- Pola warna disepanjang tubuhnya berupa gari-garis pendek dengan warna garis berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.
Ada empat spesies diskus yang
dibudidayakan antara lain Heckel Discus, Brown Discus, Green Discus dan
Blue Discus. Suhu yang baik untuk pemeliharaan diskus berkisar 25-30O C. Sementara kisaran kualitas air seperti keasaman (pH) cukup lebar sekitar 5-6, 5 dan kekerasan air lunak antara 3-5O dH.
3.16.2 Pemeliharaan Induk
Usaha Pembenihan. Pemijahan
ikan diskus dimulai dengan seleksi induk, dengan ciri-ciri antara lain
tidak cacat, sehat, tampak aktif, bentuknya proporsional, ukurannya
terbesar diantara kelompok umurnya, gemuk, mulut relatif besar, dan
berumur lebih dari setahun. Usaha pembenihan ini dimulai dari
pemeliharaan induk untuk mencapai kematangan gonad, kemudian dilanjutkan
dengan proses pemijahan, penetasan, pemeliharaan larva hingga
pendederan. Induk ikan diskus dapat dibedakan antara jantan dengan
betina berdasarkan tanda-tanda pada tubuhnya (Tabel 3.2).
Tabel 3.2. Perbedaan Induk Jantan dan Induk Betina pada Ikan Diskus
Bagian yang diamati | Ikan Jantan | Ikan Betina |
1. Alat kelamin | Runcing | Lebar dan bulat |
2. Bentuk bibir | Bibir atas lebih menonjol | Simetris dan sama besar antara bibir atas dan bawah |
3. Bentuk hidung | Bentuk agak bengkok | Bentuk lurus |
4. Bentuk sirip dubur | Bentuk lurus | Bentuk bulat |
5. Pola warna | Cerah dan menyebar ke seluruh tubuh | Sedikit warna pada wajah dan badan |
Pemeliharaan calon induk ikan diskus
dilakukan dengan mencempurkan ikan jantan dan betina pada satu akuarium
ukuran cm. Induk dibiarkan memilih pasangannya sendiri dalam kelompok
calon induk. Bila sudah tampak berpasangan dengan terus berenang bersama
maka pasangan induk tersebut dapat dipisahkan dari kelompoknya. Pakan
untuk induk dapat berupa pakan alami (cacing darah dan jentik nyamuk)
atau pakan buatan pakan seperti pelet khusus untuk diskus.
3.16.2 Pemijahan dan Pemeliharaan Larva
Pemijahan induk dilakukan per pasang pada
akuarium ukuran cm. Sarang telur biasanya dibuat dari potongan paralon
atau sarang buatan yang terbuat dari tanah liat yang diletakkan di pojok
atau tengah akuarium pada posisi berdiri. Seperti halnya ikan lain,
induk diskus pun akan membersihkan sarangnyasebelum meletakkan
telur-telurnya.
Induk ikan diskus bersifat parental care dimana
telur dan larva yang dihasilkannya akan dirawat/diasuh. Sehingga
telurnya tidak dapat dipisahkan dari induknya dan dibiarkan menetas
dalam wadah pemijahan. Telur-telur tersebut akan menetas dalam waktu 2-3
hari. Larva ini akan terus menempel pada induknya hingga berumur
seminggu. Biasanya larva akan berenang setelah berumur seminggu.
Selanjutnya larva akan ’menyusu’ pada induknya dengan memakan lendir
yang terdapat pada tubuh induknya.
Walaupun ikan ini bersifat merawat telur
dan anaknya tapi ada juga induk yang memakan telur-telurnya. Sementara
larva yang sudah berenang tidak ikut dimakan. Olah karena itu, biasanya
peternak memberi sekat untuk membatasi induk dengan telurnya.
Pakan untuk larva ikan diskus berasal dari induknya, namun akan lebih baik lagi jika ditambahkan naupli Artemia
atau kutu air saring. Bila larva sudah pisah dari induk, pakannya dapat
diganti dengan kutu air besar. Diskus berumur sebulan atau lebih bisa
diberi pakan cacing sutera, cacing darah, jentik nyamuk atau pakan
buatan jika ikan sudah dewasa. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali
sehari.
Untuk menjaga kualitas air dilakukan
pergantian air atau siphon setiap 1-2 hari sekali sebanyak sepertiga
atau setengah volume air. Ukuran 4 cm atau berumur sekitar 3 bulan
mulai dapat dipanen dan dijual.
Pembesaran ikan diskus umumnya dilakukan di akuarium ukuran cm. Pemberian pakan berupa pakan alami seperti Daphnia
(kutu air) dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari. Untuk
menjaga kualitas air, minimal 2 hari sekali dilakukan penyiphonan.
SUMBER :
No comments:
Post a Comment